Tahukah kamu?
Hipertensi sering datang tanpa gejala, tapi bisa sebabkan stroke, serangan jantung, dan gagal ginjal!
Hari Hemofilia Sedunia diperingati setiap tanggal 17 April untuk meningkatkan kesadaran global tentang hemofilia dan gangguan perdarahan langka lainnya. Tahun 2025 ini, kita kembali disatukan oleh semangat solidaritas dan inklusivitas, dengan tema "Akses untuk Semua: Perempuan dan Anak Perempuan Juga Mengalami Perdarahan."
Selama ini, gangguan perdarahan sering kali hanya dikaitkan dengan laki-laki, padahal perempuan dan anak perempuan juga bisa mengalami kondisi ini—baik sebagai pembawa genetik maupun sebagai penderita dengan gejala nyata. Sayangnya, banyak dari mereka yang tidak terdiagnosis atau tidak mendapat perawatan yang tepat waktu.
Melalui peringatan ini, kita diajak untuk:
- Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya deteksi dan penanganan dini.
- Menyuarakan hak akses layanan kesehatan yang adil dan merata, termasuk untuk perempuan dan anak perempuan.
- Mendukung komunitas penyintas hemofilia dan gangguan perdarahan lainnya, agar dapat hidup lebih sehat, aman, dan bermakna.
Rabies adalah penyakit mematikan yang disebabkan oleh virus rabies yang menyerang sistem saraf pusat manusia dan hewan. Penyakit ini terutama menyebar melalui gigitan atau cakaran hewan yang terinfeksi, seperti anjing, kucing, kelelawar, atau hewan liar lainnya. Berikut adalah beberapa hal yang perlu diketahui tentang bahaya rabies:
- Penularan Melalui Gigitan atau Cakaran
Virus rabies ditularkan melalui air liur hewan yang terinfeksi saat menggigit atau mencakar korban. Hewan yang terinfeksi, terutama anjing liar atau hewan peliharaan yang tidak divaksinasi, merupakan penyebab utama penyebaran penyakit ini ke manusia. - Gejala yang Muncul
Setelah terpapar virus, gejala awal rabies biasanya mirip dengan flu, seperti demam, rasa sakit, dan kelelahan. Namun, gejala tersebut cepat berkembang menjadi rasa cemas, kebingungan, kejang, kesulitan menelan, dan perubahan perilaku. Ketika gejala semakin parah, bisa menyebabkan kelumpuhan, koma, dan akhirnya kematian. - Waktu Inkubasi yang Tidak Terduga
Periode inkubasi rabies (waktu antara gigitan dan munculnya gejala) bisa bervariasi antara beberapa minggu hingga beberapa bulan, tergantung pada lokasi gigitan dan jenis virus. Ini membuat rabies sangat berbahaya karena penderita sering tidak menyadari bahwa mereka terinfeksi. - Tidak Ada Pengobatan Setelah Gejala Muncul
Begitu gejala rabies mulai muncul, penyakit ini hampir selalu berakibat fatal. Saat ini, belum ada pengobatan yang dapat menyembuhkan rabies setelah gejala berkembang, sehingga sangat penting untuk segera mendapatkan perawatan setelah digigit atau dicakar oleh hewan yang dicurigai terinfeksi. - Pencegahan yang Dapat Dilakukan
- Vaksinasi Hewan Peliharaan: Menjaga agar hewan peliharaan seperti anjing dan kucing divaksinasi rabies secara rutin.
- Pencegahan Gigitan: Hindari kontak dengan hewan liar atau hewan yang tidak diketahui status kesehatannya.
- Vaksinasi Manusia: Orang yang berisiko tinggi terpapar rabies, seperti petugas kebersihan atau mereka yang sering bekerja dengan hewan, bisa mendapatkan vaksin rabies sebagai tindakan pencegahan.
- Vaksinasi Setelah Terpapar
Jika seseorang digigit oleh hewan yang dicurigai terinfeksi rabies, segera melakukan perawatan medis adalah langkah yang sangat penting. Pemberian vaksin rabies pasca-paparan dapat mencegah terjadinya infeksi jika diberikan dalam waktu yang tepat.
Pencegahan adalah kunci untuk memerangi rabies. Oleh karena itu, menjaga kebersihan, vaksinasi rutin untuk hewan peliharaan, dan menghindari kontak dengan hewan liar adalah langkah-langkah penting untuk melindungi diri dari bahaya rabies.
PERIODONTITIS HARUS DITANGANI DENGAN SPESIALIS YANG TEPAT
Dokter spesialis periodonsia adalah dokter gigi yang memiliki keahlian khusus dalam mendiagnosis, mencegah, dan merawat masalah yang terkait dengan jaringan penyangga gigi, yaitu gusi, tulang penyangga gigi, dan ligamen periodontal. Keahlian ini sangat penting untuk menjaga kesehatan mulut secara keseluruhan, karena periodonsia berfokus pada penanganan penyakit yang dapat mempengaruhi stabilitas gigi dalam rongga mulut.
Beberapa kondisi yang biasanya ditangani oleh dokter spesialis periodonsia antara lain:
- Penyakit Gusi (Gingivitis dan Periodontitis): Penyakit ini disebabkan oleh penumpukan plak yang mengeras menjadi tartar, yang dapat merusak gusi dan tulang penyangga gigi.
- Gusi Berdarah: Terjadi ketika gusi terinfeksi dan mengalami peradangan, yang dapat menyebabkan perdarahan saat menyikat gigi.
- Penyakit Periodontal Lanjutan: Pada tahap lanjut, penyakit ini dapat menyebabkan kerusakan pada tulang yang mendukung gigi, sehingga gigi bisa goyah atau bahkan tanggal.
- Penurunan Gusi: Gusi yang turun dapat menyebabkan gigi terlihat lebih panjang dan meningkatkan risiko kerusakan gigi atau sensitivitas.
- Implan Gigi: Dokter periodonsia juga terlibat dalam prosedur implan gigi, yang bertujuan menggantikan gigi yang hilang dengan menanamkan akar gigi buatan ke dalam tulang rahang.
Dokter spesialis periodonsia tidak hanya berfokus pada perawatan, tetapi juga memberikan edukasi tentang pentingnya menjaga kebersihan mulut, serta cara-cara yang tepat dalam merawat gigi dan gusi agar tetap sehat.
HMPV (Human Metapneumovirus) adalah virus yang dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan, terutama pada anak-anak, orang dewasa dengan sistem imun yang lemah, dan lansia. Virus ini bisa menyebabkan gejala yang mirip dengan flu biasa, tetapi dalam beberapa kasus, dapat mengarah pada penyakit yang lebih serius seperti pneumonia.
Meskipun virus HMPV sering dianggap sebagai penyakit ringan, peningkatan kesadaran akan virus ini dan tindakan pencegahan yang lebih baik sangat diperlukan untuk mencegah penyebaran lebih lanjut, terutama pada kelompok yang rentan. Oleh karena itu, deteksi dini, perawatan yang cepat, dan upaya edukasi masyarakat sangat penting dalam mengatasi masalah kesehatan yang ditimbulkan oleh HMPV.
âť—Pentingnya Deteksi Diniâť—
Jika Anda atau keluarga merasakan gejala yang mencurigakan, segera konsultasikan dengan tenaga medis. Deteksi dini dapat membantu mencegah komplikasi lebih lanjut.
Virus HMPV merupakan ancaman kesehatan yang perlu diwaspadai, namun dengan kewaspadaan dan langkah pencegahan yang tepat, kita dapat mengurangi risiko penularan dan melindungi diri dari dampaknya.