Berita
kasrs

hotline

DSC 0213 copy

 

Pada hari Kamis 22 september 2016, Rumah Sakit Syarif Hidayatullah kembali mengadakan pengajian rutin pekanan yang dilaksanakan di aula lantai 5. pengajian kali ini menghadirkan Ustadz Ahmad Yaman dan membawakan ceramah mengenai "Bahaya Melupakan Al-Quran". 

Melupakan al Qur’an  (nisyanul Qur’an) sama artinya engan menjauhkan diri dari manfaatnya, dan bahkan melecehkan kedudukannya. Orang –orang yang melupakan atau mengabaikan al Qur’an (kitab-kitab Allah) di dunia maka Allah juga akan mengabaikan dirinya baik di dunia terlebih lagi di akhirat kelak. ini dapat kita lihat pada firman Allah pada surat Taha ayat 126 yang artinya “Dia (Allah) berfirman: ‘Demikianlah, dahulu telah datang kepadamu ayat-ayat Kami, dan kamu mengabaikannya, jadi begitu (pula) pada hari ini kamu diabaikan”.

Ustadz Ahmad Yaman menyampaikan mengabaikan al Qur’an akan mengundang berbagai macam bahaya dalam kehidupan manusia sebagai mana disebutkan dalam berbagai ayat al Qur’an yang diantaranya sebagai berikut:
1. Kesesatan yang nyata (dhalalum mubin)
Al Qur’an adalah petunjuk hidup yang mencerahkan  kehidupan manusia. Barang siapa yang tidak mengambilnya sebagai petunjuk hidup berarti ia telah memilih petunjuk lain yang menyesatkan, karena petunjuk al Qur’anlah sebenar-benarnya petunjuk dalam kehidupan ini
2. Kesempitan dan kesesakkan (dhayyiqun harajun)
Orang-orang yang tidak mendapatkan petunjuk dari sang pembuat atau pencipta dirinya, maka ia akan merasakan dada yang sempit bak terhimpit seakan-akan naik langit yang hampa.
3. Kehidupan yang sempit (ma’isyatun dhankun)
Karena tidak mengikuti petunjuk Allah yang telah menciptakannya, maka kehidupan manusia akan dipenuhi masalah yang seolah-olah tanpa solusi.
4. Kebutaan mata hati (umyul bashirah)
Orang yang menutup mata (buta ) terhadap al Qur’an bukan karena matanya yang buta, melainkan karena hatinyalah yang gelap tidak bisa melihat petunjuk al Qur’an.
5. Kekerasan hati (qashwatul qulub)
Hati yang lalai dari al Qur’an akan menjadikannya tidak bisa tersentuh al Qur’an. Jika demikian berarti hatinya sudah mengeras, bahkan bisa lebih keras dari pada batu sekalipun.
6. Kezhaliman dan kehinaan ( zhulmun wa dzullun)
Melupakan al Qur’an berarti meninggalkan hal yang bermanfaat dan menggantinya dengan kesesatan. Padahal itu merupakan tindakkan kezhaliman terhadap diri dan orang lain, yang akhirnya akan menghinakan diri di mata Allah dan manusia.
7. Menjadi temannya syaithan (shuhbatusy syaithan)
Orang-orang yang meninggalkan kitab suci Tuhannya, sangat disenangi oleh syaithan. Maka orang-orang yang demikian akan menjadi teman yang loyal kepadanya.
8. Menjadi lupa diri (an nisyan)
Melupakan al Qur’an sama dengan melupakan diri sendiri, ia akan menelantarkan dirinya dalam jurang kelalaian dan ketersesatan.
9. Menjadi pendosa (al fusuq)
Jika telah melupakan al Qur’an, ia tidak akan mendapat hidayah, akhirnya terjerumus pada perbuatan dosa.
10. Menjadi munafik ‘ular berkepala dua’ (an nifaq)
Melupakan al Qur’an kadang tidak berarti tidak tahu kebenaran, karena unsur kekufuran seseorang menepis kebenaran itu dan lebih suka mencari keuntungan nafsunya, di lain waktu ia berpura-pura membela kebenaran untuk mencari keuntungan nafsu pula.
Semua bahaya yang disebutkan di atas tidak lain akan menyengsarakan (asy syaqawah) orang-orang yang lain dari al Qur’an, baik ketika hidup di dunia maupun di akhirat kelak.
Pengajian ini ditutup dengan doa oleh Ustadz Ahmad Yaman. Diharapkan dengan adanya kegiatan pengajian rutin ini, dapat meningkatkan iman dan taqwa seluruh pegawai Rumah Sakit Syarif Hidayatullah.